Memasuki tahun keempat Memasuki tahun keempat di ekosistem Cardano membuat saya banyak belajar — terutama tentang bagaimanamenyampaikan teknologi blockchain dan memperkenalkan Cardano secara tepat di Indonesia.
Tiga tahun pertama, saya masih menggunakan pendekatan yang umum: menyampaikan semua hal dengan tagline “blockchain” dan “desentralisasi.” Tapi seiring waktu, saya menyadari bahwa cara ini tidak menghasilkan pertumbuhan yang berarti.
Bagi banyak orang, kata blockchain sudah identik dengan cryptocurrency dan airdrop, sehingga fokusnya hanya pada “uang cepat.” Padahal, Cardano memiliki arah yang berbeda — menekankan pengembangan ekosistem, edukasi, dan tata kelola.
Saya teringat saran dari Daniel Ribar di X: “Kita bisa menerapkan Cardano tanpa harus selalu memakai jargon blockchain.”
Pernyataan itu mengubah cara pandang saya. Dalam kunjungan ke kampus dan diskusi dengan akademisi maupun praktisi, saya mulai berhenti menjelaskan “kenapa blockchain?” dan beralih ke “bagaimana tata kelola yang lebih transparan bisa diterapkan.”
Penerapan Nyata: Tata Kelola Desentralisasi di IA ITB Prodi MBA
Pada 24 Oktober 2025, kami meluncurkan struktur tata kelola (governance structure) untuk Ikatan Alumni ITB Prodi MBA, yang mengadopsi sistem tata kelola Intersect — lembaga resmi ekosistem Cardano yang mengembangkan model Member-Based Organization (MBO).
(Total Kehadiran 42 orang)
Struktur ini diperkuat dengan Board, Komite, dan Working Group, masing-masing memiliki peran dan mandat yang jelas sesuai dengan Surat Keputusan No. 139/SK-IAP/PP.IA-ITB/VII/2025.
Melalui model ini, setiap individu memiliki suara yang dapat didengar, dan semua komunikasi serta pengambilan keputusan dilakukan dalam wadah yang transparan dan kolaboratif.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam menerapkan desentralisasi dunia nyata (real-world decentralization) — menjadikan tata kelola bukan sekadar konsep teknologi, tetapi sistem partisipatif yang bisa diadaptasi oleh komunitas profesional.
Ke depannya, pemilihan komite, pemilihan presiden, dan pengajuan proposal akan dilakukan melalui DAO (Decentralized Autonomous Organization) yang dibangun di atas Cardano Blockchain.
Inisiatif ini juga tercermin dalam Project Catalyst Fund 14 melalui proyek Tracer Study & Alumni Data Onchain System, yang bertujuan untuk mencatat dan memverifikasi data alumni melalui identitas on-chain — memastikan transparansi dan keaslian data keanggotaan.
Mengapa Pendekatan Ini Efektif
- Difusi Inovasi (Rogers) — Inovasi lebih mudah diadopsi jika dianggap berguna dan sesuai dengan kebiasaan yang sudah ada.
- Model Penerimaan Teknologi (TAM) — Orang lebih cepat menerima sistem baru jika mudah digunakan dan terbukti bermanfaat.
- Pendekatan tata kelola-dahulu — Dengan memperkenalkan manfaat tata kelola terlebih dahulu, masyarakat bisa merasakan langsung nilai transparansi dan partisipasi sebelum memahami teknologinya.
Pelajaran yang Dapat Diterapkan
- Mulai dari masalah nyata, bukan dari teknologi.
- Gunakan format yang akrab seperti struktur komite dan proses voting sederhana.
- Jalankan proyek percontohan kecil dengan hasil nyata.
- Berikan peran dan panduan yang jelas untuk setiap anggota.
- Ukur hasil dan bagikan metriknya.
- Bangun local ambassadors untuk menjaga kesinambungan.
Penutup
Perjalanan ini membuktikan bahwa adopsi sejati tidak dimulai dari teknologi, melainkan dari manusia.
Dengan beralih dari jargon blockchain menuju penerapan tata kelola nyata, kita bisa membuat Cardano hadir sebagai solusi sosial dan organisasi, bukan hanya teknologi finansial.

