[Trading] Technical Analysis - Indikator Leading vs Lagging

Dipublikasikan pada tanggal 05 Mar 2022
Ditulis oleh andre cahyadi (@prosperaan)
Untuk komunitas Cardano Indonesia
Referensi:
Post ini berasal dari hasil DYOR penulis sendiri dan beberapa sumber
Jika ada yang mau menyanggah atau kurang tepat, penulis siap merevisi :smiley:

Lanjutan dari post sebelumnya, [Trading] Pengenalan Technical Analysis.
Di post kali ini, akan dijabarkan mengenai indikator leading vs lagging
Teman - teman dapat menggunakan live chart secara gratis di https://www.tradingview.com/
(Bahkan teman - teman juga dapat melihat chart dari Bursa Efek Indonesia :smiley:)

  • Hingga saat ini, sudah banyak indikator teknikal yang dikembangkan. Pada umumnya, indikator - indikator ini terbagi menjadi dua jenis:
    • Indikator Leading yang merupakan indikator momentum atau oscillator, sangat berguna ketika tidak ada trend yang sedang terjadi/sideways
    • Indikator Lagging yang merupakan indikator trend following, sangat berguna ketika sedang dalam periode trend
    • Contoh dari indicator leading: ROC, RSI, Williams%R
    • Contoh dari indicator lagging: MA, MACD, Bollinger Band, Parabolic SAR

Indikator Leading

ROC (Rate of Change)

Sinyal momentum paling sederhana yang mengukur perubahan harga per periode waktu

Cara menggunakan:

  • Bandingkan ROC terhadap level nol (0)
  • Lihat divergence yang terjadi
    Divergence adalah relasi antara pergerakan harga dengan indikator
    a. Positive divergence: harga bergerak turun, namun indikator bergerak naik
    (sudah mulai siap beli, karena kemungkinan reversal ke bullish)
    b. Negative divergence: harga bergerak naik, namun indikator bergerak turun
    (sudah mulai siap jual, karena kemungkinan reversal ke bearish)
  • Lihat overbought dan oversold
    Overbought atau kondisi jenuh beli, dimana sinyal ROC jauh di atas level 0
    Oversold atau kondisi jenuh jual, dimana sinyal ROC jauh di bawah level 0
  • Sinyal ROC saat cross level 0
    Tercermin pada pergerakan harga saat terjadi trend reversal

RSI (Relative Strength Index)

Sinyal momentum yang mengukur kekuatan dari perubahan harga. Sinyal ini merupakan modifikasi dari ROC dimana di ROC tidak ada angka batasan limitnya.

Cara menggunakan:

  • Lihat level overbought (pada umumnya RSI di angka 70 / 80) dan oversold (RSI di angka 20 / 30)
  • Perhatikan divergence yang terjadi
    Catatan: jika level overbought atau oversold sudah tercapai, namun belum terjadi divergence, tetap disarankan untuk segera jual (saat overbought) atau beli (saat oversold)
  • Dapat dipasangkan dengan Moving Average untuk mengkonfirmasi trend yang akan terjadi

WIlliams%R

Sinyal momentum yang ditampilkan dalam skala 0 hingga -100 dengan rumusan yang menggunakan periode waktu biasanya 14 hari

Cara menggunakan:

  • Lihat level overbought (pada umumnya %R > -20) dan oversold (%R < -80)
  • Perhatikan divergence yang terjadi


Indikator Lagging

MA

Lihat post [Trading] Technical Analysis - Gap & Moving Average

MACD

Moving Average Convergence Divergence, sinyal lagging yang terbentuk dari perbedaan antara 2 EMA (Exponential Moving Average), selisih 26 days EMA dengan 12 days EMA. Hasilnya adalah 9 days EMA yang disebut sebagai garis sinyal (biasanya berwarna merah) dan garis MACD (biasanya berwarna biru atau hijau). Area histogram adalah selisih antara garis MACD dengan garis sinyal

Cara menggunakan:

  • Jika garis sinyal berada di posisi lebih rendah dari garis MACD, histogram menjadi positif (naik ke atas) → sinyal untuk beli
  • Jika garis sinyal berada di posisi lebih tinggi dari garis MACD, histogram menjadi negatif (turun ke bawah) → sinyal untuk jual
  • Dapat dipasangkan dengan indikator EMA 12 days dan EMA 26 days. Di saat trend bullish, EMA 12 days akan berada di atas EMA 26 days. Jika bearish, maka EMA 12 days berada di bawah EMA 26 days
  • Perhatikan juga saat kapan EMA 12 days cross over dengan EMA 26 days dan cocokkan dengan garis sinyal, garis MACD, serta histogram

Bollinger Band

  • Sinyal lagging yang terbentuk dari 2 standard deviasi dimana asumsinya harga tidak akan bergerak keluar dari range band tersebut

  • Jika harga menyentuh garis standard deviasi atas (band atas), dapat dikatakan sebagai level overbought. Namun jika market sedang trend bullish, band atas kemungkinan besar selalu tertembus. Begitupun jika harga menyentuh garis standard deviasi bawah (band bawah)

  • Bollinger band biasa digunakan untuk menentukan support dan resistance

Parabolic SAR

  • Singkatan dari Stop And Reverse

  • Sinyal lagging yang terdiri dari titik - titik yang membayangi pergerakan harga

  • Bila pergerakan harga memotong indikator dari bawah ke atas, maka sinyal beli. Sebaliknya jika memotong indikator dari atas ke bawah, maka sinyal jual

1 Like