[Trading] Technical Analysis - Trend Lines & Fibonacci Ratio

Dipublikasikan pada tanggal 28 Feb 2022
Ditulis oleh andre cahyadi (@prosperaan)
Untuk komunitas Cardano Indonesia
Referensi:
Post ini berasal dari hasil DYOR penulis sendiri dan beberapa sumber
Jika ada yang mau menyanggah atau kurang tepat, penulis siap merevisi :smiley:

Lanjutan dari post sebelumnya, [Trading] Pengenalan Technical Analysis.
Di post kali ini, akan dijabarkan mengenai Trend Lines, Volumes, & Fibonacci Ratio.
Teman - teman dapat menggunakan live chart secara gratis di https://www.tradingview.com/
(Bahkan teman - teman juga dapat melihat chart dari Bursa Efek Indonesia :smiley:)



Trend Lines

  • Digunakan untuk menentukan trend yang sedang berlangsung

  • Cara menggambar trend line adalah dengan menghubungkan dua atau lebih titik harga tertinggi (high) atau titik harga terendah (low)

  • Untuk menggambar trend yang sedang bullish, yang dihubungkan adalah titik - titik harga terendah. Jika harga menembus trend line, maka trend bullish yang sedang terjadi valid

  • Untuk menggambar trend yang sedang bearish, yang dihubungkan adalah titik - titik harga tertinggi. Jika harga menembus trend line, maka trend bearish yang sedang terjadi valid

  • Volume: untuk menambah validitas, perlu diperhatikan juga volume yang terjadi pada saat harga menembus trend line. Jika volume yang terjadi sangat signifikan selama 2 - 3 hari berturut - turut, maka dapat dikonfirmasi trend yang terjadi sudah valid. Entry harga yang aman dapat dilakukan di sini

Support dan Resistance

  • Titik - titik harga terendah disebut support, dimana di saat ini pembeli dapat menjadi agresif yang membuat penurunan harga terhenti dan berbalik arah menjadi bullish

  • Titik - titik harga tertinggi disebut resistance, dimana di saat ini penjual dapat menjadi agresif yang membuat kenaikan harga terhenti dan berbalik arah menjadi bearish

  • Titik support yang tertembus menjadi referensi titik resistance yang baru ketika trend bullish

  • Titik resistance yang tertembus menjadi referensi titik support yang baru ketika trend bearish

Fibonacci Ratio

  • Fibonacci berasal dari nama ilmuwan matematika Italia di abad ke 12

  • Penghitungan deret Fibonacci adalah dengan menambahkan angka terakhir ke angka sebelumnya. Contoh: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dst

  • Ratio yang digunakan dalam trading adalah 38,2%; 50%; 61,8%; dan 100%

  • Technical Trading dengan Fibonacci Ratio adalah Fibonacci Retracement Level dan Fibonacci Fan Lines

a. Fibonacci Retracement Level

  • Untuk menentukan perkiraan berapa besar harga akan berbalik arah (retracement) setelah trend terjadi. Bisa dari titik tertinggi ke titik terendah atau dari titik terendah ke titik tertinggi

  • Ratio yang biasanya digunakan adalah 38,2% dan 61,8%, sejalan teori Dow Jones yang menyatakan bahwa koreksi dari trend yang sedang berlangsung biasa akan retrace 1/3 hingga 2/3 dari pergerakan awal

b. Fibonacci Fan Lines

  • Fibonacci Fan Lines dibuat dengan menggambar trend line antara dua titik (titik tertinggi dan titik terendah), lalu bagi jarak antara kedua titik tersebut dengan Fibonacci Ratio 38,2%; 50%; dan 61,8%.

  • Buat 3 lines dengan menggambar dari titik yang paling kiri menuju 3 titik yang mewakili Fibonacci Ratio tersebut, sehingga membentuk seperti fan / kipas

  • Dapat digunakan sebagai penunjuk support atau resistance

2 Likes