Dipublikasikan pada tanggal 12 Jan 2022
Disadur oleh andre cahyadi (@prosperaan)
Untuk komunitas Cardano Indonesia
Referensi:
(Preventing Sybil attacks - IOHK Blog)
(How pledging will keep Cardano healthy - IOHK Blog)
(Parameters and decentralization: the way ahead - IOHK Blog)
Lanjutan dari post sebelumnya, Konsep Stake Pool di Cardano (Konsep Stake Pool di Cardano)
Walaupun diterapkan saturation point, tidak menutup kemungkinan terhadap celah resiko yang lain, yakni stake pool besar membuat banyak stake pool baru atau split pool untuk mendapatkan lebih banyak rewards. Stake pool baru yang dibuat ini di-set up dengan operational cost dan profit margin yang rendah, serta menjanjikan return yang tinggi sehingga menarik para delegator untuk mendelegasikan atau memindahkan delegasi assetnya.
Jika operator stake pool adalah aktor yang jahat, dengan banyaknya staked asset yang dimiliki, memungkinkan operator ini dipilih sebagai slot leader dalam mayoritas proses block production sehingga terbuka kemungkinan untuk mengontrol ekosistem yang dapat merusak desentralisasi seperti melakukan double spending, create forks, censor blocks, dll. Jenis attack ini, dimana aktor jahat menggunakan banyak identitas (dalam hal ini banyak stake pool), disebut sybil attack.
Solusi untuk mencegahnya adalah dengan proses pledging. Ketika operator melakukan registrasi pool, operator wajib melakukan pledging asset (personal stake) ke dalam pool. Semakin besar pledging, dapat meningkatkan potensi rewards pool tersebut. Tidak ada patokan khusus (minimum atau maksimum) ukuran pledge yang diperlukan, namun operator yang memiliki pledge besar tentu akan lebih menarik bagi para delegator. Nilai pledge dapat diubah berdasarkan epoch per epoch dan akan dikembalikan ke operator ketika pool ditutup.
Dalam hal aktor jahat ingin split dan membuat banyak pool, mereka juga wajib untuk split personal stake mereka, sehingga biaya untuk melakukan sybil attack semakin meningkat. Para honest pool yang umumnya berfokus pada satu pool saja memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan pledge mereka sehingga menarik para delegator.
Seberapa menarik pool di mata para delegator:
- Operating cost (semakin rendah, semakin baik)
- Profit margin (semakin rendah, semakin baik)
- Performance (semakin tinggi, semakin baik)
- Level pledge (semakin tinggi, semakin baik).
Dengan pledging yang besar, operator dapat meminta profit margin yang lebih tinggi sambil tetap menjaga level ketertarikan di mata para delegator.
Penghitungan pledge dari operator terhadap rewards pool menggunakan parameter ‘a0’.
- Jika ‘a0’ = 0, maka pledge tidak ada pengaruh sama sekali ke rewards (bagi operator besar, ini lebih adil).
- Jika ‘a0’ besar, maka keamanan dan perlindungan dari sybil attack lebih terjamin.
Untuk saat ini, ‘a0’ diatur di angka 0.3, dengan perhitungan tetap memberikan rasa keadilan bagi para operator sekaligus perlindungan terhadap sybil attack.
Selain itu, saturation point ditentukan dengan parameter ‘k’ (desired number of stake pools – jumlah stake pool yang diinginkan).
- Saat awal Shelley era, parameter ‘k’ = 150, membatasi size pool di angka 210 juta ADA.
(150 * 210.000.000 ADA = ~31.500.000.000 ADA di circulation saat itu) - Di Dec 2020, parameter ‘k’ berubah menjadi 500, batas size pool di angka 64 juta ADA. (Ada lebih dari 100 stake pool yang over saturated ketika parameter ‘k’ baru ini diterapkan).
- Di Mar 2021, rencananya parameter ‘k’ berubah lagi menjadi 1000 dimana batas size pool di angka 32 juta ADA. Namun, sampai saat ini belum diimplementasikan.
*Ketika parameter ‘k’ berubah, pool operator mau tidak mau harus adjust operational cost atau profit margin-nya agar tetap menarik di mata para delegator.
Ke depan, akan ada pengaturan baru untuk menggantikan penghitungan rewards yang berdasarkan pool’s total staked saat ini dengan sistem reputasi. Hal ini dapat memotivasi para operator dengan total staked yang sedikit untuk membuat pool mereka lebih menarik, dengan menunjukkan bahwa operasional pool mereka dapat diandalkan dan efisien secara jangka panjang.
